JambiKabupaten Kerinci

Rehab Irigasi BWSS VI Jambi 12 M DI Siulak Deras Kerinci Dipersoal

9
×

Rehab Irigasi BWSS VI Jambi 12 M DI Siulak Deras Kerinci Dipersoal

Sebarkan artikel ini

Sorotan tajam terhadap mutu dan kualitas pada pelaksanaan pekerjaan fisik di satuan kerja SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera VI, Irigasi dan Rawa III Provinsi Jambi, dikerjakan Kontraktor dari CV Duta Panca Laksana mulai menguap.

Pasalnya, kejanggalan pengecoran di dalam aliran air dapat berisiko tinggi dan menyebabkan campuran pasir dan semen tidak mengikat sempurna terhadap mutu beton K- 225 dan K- 350. Kuat dugaan mutu beton langgar ketentuan dari BWSS VI Jambi.

Bukan tanpa alasan, sekelas proyek Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air di Balai Wilayah Sungai Sumatera VI ( BWSS VI) berlokasi DI Siulak Deras tentu harus mengutamakan mutu beton yang benar agar tidak berpotensi Korupsi.

Berdasarkan hasil investigasi dilapangan, nama pekerjaan adalah Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Siulak Deras di Kabupaten Kerinci, sumber dana APBN 2025 dengan nilai kontrak Rp. 12.109.587.900,- (Rp.12,109 Miliar). Lama pekerjaan 153 hari kalender.

Pekerjaan konstruksi ini dilaksanakan H Iwan Semurup dari Kontraktor pelaksana CV. Duta Panca Laksana dengan Konsultan Supervisi dari CV. Atrium Arsitek Konsultan Perancang.

“Dengan habiskan anggaran APBN tahun 2025 sebesar Rp.12 M dengan tanggal kontrak 30 Juli 2025 dikerjakan mulai sekitar awal bulan September sangat dikuatirkan penyelesaian maksimalnya.

Pelaksanaannya kini menjadi sorotan publik. Alih-alih memberikan manfaat optimal bagi petani dan masyarakat sekitar, pelaksanaan proyek ini justru menimbulkan berbagai persoalan serius di lapangan.”

“Lebih prihatin lagi, ribuan hektar sawah petani bakal gagal panen di jalur kiri dari Desa Lubuk Nagodang sampai Siulak Mukai. Jika terlambat waktu pekerjaan bisa saja terjadi kekeringan lahan persawahan petani,”beberapa Warga Petani di Siulak.

Selain dikuatirkan kekeringan ribuan hektar lahan persawahan petani di jalur kiri Irigasi DI Siulak Deras, di jalur kanan dikerjakan pihak kontraktor pun dikuatirkan masyarakat petani.

Karena areal persawahan jalur kanan yang dibutuhkan pengairannya sudah hampir 1 bulan mengalami kekeringan. Sehingga petani sawah mengeluh belum bisa memulai menggarap areal persawahan untuk menanam padi.

Terhadap pekerjaan CV Duta Panca Laksana beberapa ahli konstruksi menilai pengecoran di dalam aliran air merusak mutu pekerjaan.

Jika mutu beton menurun antara K – 225 hingga K – 350 yang pada umumnya digunakan pada pekerjaan saluran irigasi tentu sarat dugaan Mark Up anggaran fisik yang tertuang dalam RAB dan berpotensi merugikan keuangan negara.

Selain kualitas material, aktivitas proyek yang menurut sumber merupakan milik H. Iwan, kontraktor asal Semurup, Kerinci, diduga mengganggu ekosistem sungai yang meresahkan banyak masyarakat sekitar.

Diharapkan, konsultan pengawas tidak hanya duduk dimeja, tetapi harus aktif dilapangan agar mutu beton sesuai spesifikasi.

Namun hingga berita ini dipublish Siasatinfo.co.id, Mutu Beton yang umumnya digunakan dalam pekerjaan saluran irigasi belum dapat informasi detail dari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *